Pages

10/4/09

Google Chrome OS


Pengembangan sistem operasi (OS) Android belum maksimal, Google kembali akan merilis sistem operasi baru bernama Chrome OS. Sebelum terjun ke pasaran, kita harus kenal dulu apa itu Chrome OS.

PEMAIN baru di pasar sistem operasi akan bertambah. Sundar Pichai, VP Product Management and Linus Upson, Engineering Director Google memperkenalkan Chrome OS kepada publik dalam blog resmi Google pada Selasa (7/7). Kabarnya lagi, sistem operasi ini mampu mengalahkan Windows.


Android lebih dikenal pada segmen ponsel cerdas. Bahkan, Android dinilai mampu bersaing dengan pesaing-pesaingnya, seperti Symbian, Apple iPhone, Windows Mobile, dan Blackberry. Dikabarkan pula Android akan dibenamkan di netbook.


Apa bedanya dengan Chrome OS? Rupanya Google ingin memperluas ranah persaingan di dunia teknologi komunikasi. Peran dua sistem operasi ini berbeda. Chrome OS diciptakan untuk orang yang sering berkutat dengan web, dan didesain sebagai platform netbook yang kecil sampai komputer desktop.


Sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih dan persaingan sesama produk Google. Sebab, mereka menyediakan layanan berbeda bagi komunitas yang berbeda pula. Apalagi Google membuat Chrome OS karena mendapat masukan dari penggunanya.


Chrome OS sebelumnya berperan sebagai browser dan sukses menarik hati pengguna internet. “Mereka ingin menerima email tanpa menunggu waktu booting dari komputer ke browser,” kata Pichai dalam blog Google tersebut.


Maka, Google mengembangkan Chrome OS yang dirilis pertama kali sejak sembilan bulan lalu supaya dapat dipakai pada netbook dan komputer desktop. Namun, kinerjanya membutuhkan internet untuk online sehingga dapat digunakan. Tidak heran bila sistem ini mengedepankan cara kerja cloud computing, memakai sistem yang berjalan di awan.


Masalahnya, infrastruktur tersebut di Indonesia masih tergolong belum bagus. Meski diberikan secara gratis, kadang sistem ini menuntut biaya tinggi untuk pemakaian. Karena komunikasi data masih menuntut kocek besar di Indonesia.


Terlepas dari itu, Chrome OS merupakan sistem operasi terbuka dan ringan. Google menegaskan akan membuka kode sumber Chrome OS pada 2009 dan bisa dinikmati pada pertengahan 2010.


”Kecepatan, kerampingan, dan keamanan merupakan aspek-aspek kunci Google Chrome OS,” tulis Google dalam blog resminya. Dari sisi kecepatan, perangkat lunak ini membutuhkan spesifikasi perangkat keras rendah dan Linux kernel agar dapat melakukan booting dengan cepat.


Google menggaet beberapa vendor


Komputer butuh sistem operasi. Bahkan komputer yang menjalankan browser web pun membutuhkannya. Aplikasi seperti browser web, seperti Internet Explorer, Firefox, dan Google memerlukan platform yang memberi mereka akses ke hard disk, jaringan, layar, keyboard, dan lainnya. Selain itu, sistem operasi diperlukan pula untuk mengaktifkan printer, kamera, dan kartu memori.


Sebagai realisasinya, kekuatan sedang digalang Google. Mereka telah berhasil menggaet beberapa vendor komputer, software, dan prosesor. Antara lain Acer, Adobe, Asus, Hewlett-Packard, Lenovo, Qualcomm, Freescale, dan Texas Instrument.


Google menjamin tidak akan menarik biaya kepada vendor dan produsen yang membenamkan Chrome OS pada perangkat buatan mereka. Sama seperti Android. Supaya dapat bersaing dan merebut hati banyak vendor, Google harus berusaha keras sehingga OS buatannya kompatibel dengan perangkat pendukung lainnya. Seperti Windows yang sudah kompatibel dengan berbagai mereka kamera, mesin faks, printer, dan peranti portabel lainnya.

No comments:

Post a Comment